Bahan :
- Sampah Organik : sisa sayuran, sampah dapur, restoran, sampah pasar.
- Penetral kadar air : bisa memakai serbuk kayu (sisa gergajian), jerami, padi, dll.
Alat :
Tempat (tong) sampah yang ada lubang di bagian bawahnya. (semacam penampung)
Cara Pembuatan :
- Sampah dicacah sampai selembut mungkin, makin lembut maka akan makin cepat masak. Setelah lembut sampah diperas hingga kadar air sekitar 30 %. Kondisi kadar air 30 % adalah apabila kita genggam/kepal akan mudah dibentuk dan jika hasil kepalan tersebut disentil dengan telunjuk maka akan mudah hancur. Jika terlalu basah bisa ditambah dengan serbuk gergaji, sekam, padi dll.
- Kemudian taruh di dalam tempat sampah yang berlubang di bagian bawahnya tersebut.
- Semprotkansecukupnya. (dosis disesuaikan dengan jumlah sampah) Sebagai ilustrasi : 1 liter bisa dipakai untuk membuat pupuk organik dari 1 ton sampah organik.
- Tong sampah ditutup rapat-rapat. Setelah 1 hari maka akan terjadi kenaikan suhu. Biarkan suhu makin naik hingga suhu maksimum 60°C. Jika telah mencapai 60°C (ilustrasi:terasa kepanasan jika jari kita masukan dalam tong sampah) maka suhu harus diturunkan. Cara menurunkan suhu adalah dengan membolak-balik tumpukan sampah.
- Biarkan hal ini berjalan terus hingga suhu stabil dingin seperti suhu kamar dan sampah berwarna kehitaman. Ini merupakan indikasi bahwa sampah dapur telah berubah pupuk organik.
Catatan :
- Jika air di dalam sampah terlalu banyak maka akan berbau busuk sehingga menimbulkan adanya belatung yang tumbuh.
- Jika suhu panas, kemudian tidak didinginkan/dibolak-balik, maka mikroorganisme pendegradasi juga akan mati. Dan menyebabkan kualitas pupuk organik yang dihasilkan akan jelek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar